Rejang Lebong (ANTARA) - Koordinator program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan adanya korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah saat melakukan pemasangan pipa sanitasi di Desa Tanjung Dalam, Selasa (14/1) lalu karena pelaksananya mengabaikan keselamatan pekerja.
Koordinator program Kotaku Rejang Lebong Ince Suwanto kepada sejumlah wartawan di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan sebelum kejadian pihaknya telah merekomendasikan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Curup Selatan agar memindahkan jalur pemasangan pipanya karena berisiko tinggi.
"Sebelumnya kami sudah meminta pihak KSM selaku pelaksana kegiatan agar pekerjaan galian itu dipindahkan ke jalur lainnya, karena saat penggalian terjadi longsoran di beberapa titik sehingga kami minta dihentikan," ujar dia.
Saran yang mereka sampaikan selaku pendamping kegiatan kata dia, tidak dihiraukan oleh pelaksana dan terus dilakukan penggalian dan pemasangan pipa dan setidaknya di lokasi kejadian warga yang tertimbun ini sudah ada 6 hingga 8 batang pipa yang terpasang.
"Pada titik yang longsor itu setidaknya sudah terpasang 6 sampai 8 batang pipa, kami sudah sampaikan kalau pipa yang sudah terpasang itu dianggap sebagai kerugian dan pekerjaannya dialihkan ke jalur lainnya, tapi rupanya saran kami tidak dilaksanakan," terangnya.
Para pekerja dan pelaksana kegiatan ini tambah dia, hanya memasang papan tanpa balok pengaman sebagai penahan longsoran galian tanah yang lebarnya berkisar 40-50 CM dengan kedalaman hingga 6 meter ini akhirnya patah dan menimbun pekerja yang sedang melakukan penggalian.
Lokasi pemasangan pipa IPAL Komunal di wilayah itu sendiri terdiri dari dataran tinggi dan bergelombang mengingat kawasan itu daerah perbukitan sehingga beberapa lokasi pemasangannya memiliki elevansi yang cukup tinggi sehingga lubang galiannya cukup dalam.
Sebelumnya, Selasa (14/1) sekitar pukul 09.30 WIB, Erwandi alias Wen (47), warga Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Curup Selatan meninggal dunia akibat tertimbun tanah galian saat membuat lubang untuk pemasangan pipa saluran sanitasi di desanya sendiri.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Curup, namun nyawanya tidak tertolong dan diperkirakan sudah meninggal saat upaya penggalian yang dilakukan oleh warga dan rekan-rekan kerjanya memakan waktu hingga satu jam.*