Lebong (ANTARA) - Tiga orang penambang emas tradisional di lubang tambang rakyat di Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, meninggal dunia yang di duga akibat keracunan asap generator listrik penyedot air.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebong Fahrurozi saat dihubungi Sabtu sore mengatakan, jika kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB tepatnya di lokasi tambang emas yang berada di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, akibat kejadian itu tiga orang meninggal dunia dan 12 orang lainnya menjalani perawatan di RSUD Lebong.
"Ada tiga orang yang meninggal dunia, sedangkan 12 orang lainnya bermaksud hendak menolong sehingga ikut menjadi korban juga dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Lebong," ujar dia.
Para korban itu sendiri tambah dia, sebelumnya baru bisa dievakuasi oleh petugas gabungan TNI/Polri serta masyarakat setempat beberapa jam kemudian dan mendapat pertolongan di Puskesmas Muara Aman dan seterusnya seluruh korban ini di rujuk ke RSUD Lebong untuk menjalani perawatan.
Untuk tiga orang yang meninggal dunia itu kejadian itu, sudah di serahkan kepada pihak keluarga guna dimakamkan.
Sejauh ini berdasarkan informasi yang mereka dapatkan, peristiwa itu terjadi akibat genset listrik di mulut lubang tambang dan kemudian asapnya ditiup angin sehingga masuk ke dalam lubang tambang sehingga menyebabkan penambang yang ada di dalam lubang keracunan.
Untuk korban meninggal dunia dalam kejadian itu yakni yaitu Doni (34), warga Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara, Asmawi (50), Desa Lebong Tambang dan Heri (45), warga Des Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara.
Tiga penambang emas di Lebong Utara meninggal diduga keracunan
Sabtu, 7 Maret 2020 19:35 WIB 5348