Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Tandan kosong kelapa sawit sisa olahan pabrik perusahaan perkebunan di Bengkulu hingga kini menumpuk dan menjadi limbah.
Padahal tandan kosong itu bisa dimanfaatkan untuk bahan pupuk organik bagi perkebunan maupun lahan pertanian, kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan, Sabtu.
Ia menjelaskan, setiap pabrik bisa mencapai ratusan ton limbah tandan kosong kelapa awit tersebut termasuk limbah padat yang bisa dimanfaatkan penggemuan ternak sapi dan ayam.
"Saya menyarankan kepada pemilik pabrik pengolahan buah sawit untuk menawarkan tandan kosong tersebut, sedangkan cangkang kelapa sawit sudah ada pembeli khusus di luar negeri," ujar Ricky Gunarwan.
Jika seluruh produk olahan buah kelapa sawit itu memiliki pasaran, maka pengusaha akan diuntungkan dan Bengkulu akan menjadi sentra produk olahan kelapa sawit.
Tanaman kelapa sawit di Bengkulu hingga saat ini tercatat 192.470 hektare dengan produksi di atas dua juta ton per tahun, dari luas tanaman itu terdiri atas belum menghasilkan 58.171 hektare, menghasilkan 133.179 hektare dan tanaman tua 1.120 hektare.
Untuk tahun 2013 pihaknya akan menyalurkan bibit sawit subsidi sebanyak 110 ribu batang, untuk memenuhi tanaman diremajakan karena sebelumnya menggunakan bibit palsu, ujar Ricky Gunarwan.
Manager Pabrik PT Palma Mas Sejahtra Bengkulu, Aspin Kobar mengatakan, stok tandan kosong di pabriknya mencapai 300 ton, jika ada peminat akan dijual Rp30 per kilogram.
Sedangkan limbah padat pihaknya belum ada stok karena pabrik saat ini kekurangan bahan baku, sedangkan hasil produksi sebelumnya diberikan pada masyarakat sekitarnya.
Tandan kosong hasil olahan buah kelapa sawit itu selain untuk pupuk tanaman perkebunan dan pertanian juga bisa lokasi tumbuhnya jamur makanan.
Jamur-jamur itu selama ini diberikan kepada masyarakat untuk dikonsumsi karena sangat segar dan rasanya cukup enak, ujarnya. (Antara)
Tandan kosong kelapa sawit menumpuk di Bengkulu
Sabtu, 9 Februari 2013 10:10 WIB 2752