Muntok (Antara) - Manajemen Museum Timah Indonesia Kepulauan Bangka Belitung akan menggelar lomba cipta miniatur bangunan cagar budaya yang ada di Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
"Kami harapkan melalui lomba cipta miniatur ini, generasi muda semakin mengenal dan mencintai peninggalan sejarah yang ada di daerahnya," ujar Kepala Musium Timah Indonesia Muntok Fakhrizal Abubakar, Kamis.
Ia menerangkan, melalui kegiatan lomba tersebut pihaknya ingin mengajak generasi muida, khsususnya para pelajar di daerah itu peduli akan peninggalan bersejarah yang ada sekaligus memperluas wawasan pengetahuannya.
"Mereka tidak akan mampu mencipta miniatur cagar budaya kalau mereka tidak belajar lebih dekat dengan bangunan itu, untuk itu kami berharap melalui lomba ini wawasan sejarah dan budaya mereka semakin meningkat," kata dia.
Menurut Fakhrizal, lomba dikhususkan bagi kelompok pelajar setempat mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menegah atas.
"Pada tahun ini kami buka untuk pelajar di Kecamatan Muntok, mereka bisa mewakili sekolahnya dengan membentuk regu tang beranggotakan tiga hingga lima orang," kata dia.
Untuk pendaftaran sudah dibuka sejak 21 Desember 2014 dan akan tetap dilayani hingga sabtu (10/1) di MTI Muntok, sedangkan pelaksanaan lomba pada Minggu (11/1) pagi hingga selesai.
"Untuk tingkat SD kami lombakan cipta miniatur rumah tradisional melayu, sedangkan untuk kategori SMP dan SMA dilombakan pembuatan miniatur cagar budaya yang ada di Bangka Barat," kata dia.
Ia menerangkan, bangunan cagar budaya yang ada di Kabupaten Bangka Barat ada enam bangunan, meliputi Musium Timah Indonesia Muntok, Pesanggrahan Muntok, Pesanggrahan Menumbing, Kelenteng Kung Fuk Miaw, Masjid Jamik dan Rumah Mayor.
Menurut dia, lomba yang akan dilaksanakan di komplek Musium Timah Indonesia Muntok itu akan dinilai banyak kriteria dengan melibatkan tim juri yang memiliki kompetensi di bidangnya.
"Sisi orisinalitas dan kemiripan dengan objek bangunan menjadi faktor penting penilaian, selain kerapian, kreativitas, artisitik dan bahan yang digunakan ramah lingkungan," kata dia.
Ia mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu menggelar lomba yang diikuti peserta dari kalangan pelajar sebagai upaya meningkatkan minat generasi muda di daerah itu untuk memanfaatkan musium sebagai ruang belajar dan pembelajaran.
"Kami ingin hadir lebih dekat ke masyarakat, melalui lomba yang berhadiah jutaan rupiah tersebut kami harapkan masyarakat semakin mengenal sejarah dan budayanya," kata dia.***4***