UMKM kopi Bengkulu bangkit setelah nyaris bangkrut
Senin, 26 Februari 2024 13:29 WIB 9306
Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai tujuan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha menjelaskan mengapa BI melakukan intervensi terhadap UMKM. Pertama, UMKM mempunyai peranan yang besar terhadap perekonomian nasional.
Data pada 2019 menunjukkan ada 64,2 juta UMKM, yang 61 persennya berkontribusi terhadap PDRB, lebih lanjut 15,7 persen kontribusi UMKM terhadap ekspor dicatat pada 2021.
Melihat peranan UMKM terhadap perekonomian tersebut, tentu sektor ini juga ikut memberi pengaruh pada stabilitas nilai rupiah, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan.
Bank Indonesia pun merasa ada peran strategis yang dapat dijalankan untuk mengakselerasi UMKM di Indonesia tumbuh, tidak hanya cepat, tapi juga kuat, stabil, dan tentunya mampu bersaing di pasar global.
Dalam pengembangan UMKM, Bank Indonesia menjalankan tiga peran. Pertama terkait korporatisasi, kemudian peningkatan kapasitas baik unit usaha kecilnya maupun sumber daya manusianya, dan terakhir tentang pembiayaan.
Baca juga: Pemprov Bengkulu bantu peralatan usaha bagi 13 UMKM
Soal korporatisasi, Bank Indonesia berupaya membimbing dan membantu UMKM dalam mendapatkan kemudahan berusaha, seperti izin usaha, sertifikasi produk, akses permodalan, membangun korporasi UMKM hingga berbagai kebutuhan terkait kemudahan untuk ekspor.
Berikutnya, peran BI pada peningkatan kapasitas SDM dilakukan dengan berbagai pelatihan, pendidikan, studi banding, bimbingan teknis, hingga pembangunan digitalisasi UMKM.
Terakhir tentang pembiayaan. BI membimbing UMKM binaan agar lebih mudah mengakses pembiayaan modal baik dari sektor perbankan maupun sumber keuangan lainnya. BI pun membantu UMKM agar lebih baik dan profesional dalam mengelola laporan keuangan, sebab keberadaannya sangat penting bagi UMKM agar bisa naik kelas menjadi industri, maupun guna mendapatkan akses pembiayaan dari para investor.
Dengan naik kelasnya UMKM lokal menjadi pemasok komoditas pasar global, capaian ini bakal meningkatkan nilai ekspor Indonesia, membukukan surplus neraca perdagangan ke angka yang lebih tinggi.
Semua itu bermuara pada peningkatan perekonomian dan ketahanan ekonomi nasional sekaligus kesejahteraan warga yang terlibat dalam mata rantai bisnis perkopian.