Seledri mengandung berbagai zat penting seperti polisakarida, antioksidan, dan fitosterol yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit, termasuk radang sendi, penyakit jantung, jerawat, dan eksim.
Zat-zat dalam seledri membantu mengeliminasi radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan penyebab utama peradangan, sehingga mengurangi risiko penyakit terkait peradangan.
Baca juga: Dokter UI: Lansia perlu nutrisi lengkap, aktivitas fisik, dan tidur berkualitas
Baca juga: Sehat dan berjaya bersama media massa tertua di dunia
Jus seledri mengandung flavonoid bioaktif, yaitu senyawa fitokimia yang bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh manusia.
Flavonoid ini tidak hanya membantu melawan sel kanker, tetapi juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Konsumsi jus seledri secara teratur dapat menjadi salah satu langkah preventif terhadap perkembangan kanker.
4. Tinggi akan vitamin K
Seiring bertambahnya usia, massa tulang kita berkurang, terutama pada wanita yang mengalami menopause, di mana ketidakseimbangan hormon mempercepat penurunan massa tulang dan menyebabkan osteoporosis.
Vitamin K yang larut dalam lemak berperan penting dalam pembekuan darah, metabolisme tulang, serta menjaga keseimbangan kadar kalsium dalam darah.
Dengan demikian, vitamin K dalam jus seledri membantu meningkatkan kesehatan tulang dan jantung secara keseluruhan.