Kota Bengkulu (ANTARA) - Kebanyakan orang tanpa sadar mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan setiap hari. Rata-rata orang dewasa mengonsumsi sekitar 77 gram gula per hari, yang jauh melebihi batas harian yang direkomendasikan.
Menurut American Heart Association (AHA), batas yang disarankan adalah 25 gram gula tambahan untuk wanita dan 38 gram untuk pria per hari. Jika diakumulasikan, konsumsi gula tambahan ini setara dengan 60 pon per tahun setara dengan berat enam bola bowling berukuran besar.
Gula tambahan sering kali tersembunyi dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, bahkan dalam produk yang tidak kita duga, seperti saus, roti, atau yogurt berperisa. Tubuh kita sebenarnya memerlukan glukosa, jenis gula alami yang berfungsi sebagai sumber energi utama.
Glukosa diperoleh dari makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan susu yang mengandung gula alami sekaligus kaya akan nutrisi penting. Namun, konsumsi gula tambahan dalam makanan olahan memberikan kalori tinggi tanpa banyak manfaat kesehatan.
Baca juga: Harga pangan hari ini: Bawang merah Rp40.920/kg, gula konsumsi Rp17.960/kg
Baca juga: Presiden perintahkan setop impor beras, garam, gula, jagung pada 2025
Dilansir dari health.com, berikut ini adalah tujuh risiko kesehatan utama akibat konsumsi gula berlebih yang perlu Sobat ANTARA ketahui:
1. Penyakit Jantung
Penelitian menunjukkan adanya hubungan kuat antara konsumsi gula tambahan yang tinggi dengan risiko penyakit jantung.
Studi menemukan bahwa individu yang mendapatkan 17–21% asupan kalorinya dari gula tambahan memiliki 38% risiko lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi 8% kalorinya dari gula tambahan.
Sebagai gambaran, jika Anda mengonsumsi 1.600 kalori per hari, batasi asupan gula tambahan hingga 128 kalori atau setara dengan 8% dari total kalori harian Anda untuk mengurangi risiko ini.
2. Diabetes Tipe 2
Kelebihan gula juga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Bukti menunjukkan bahwa setiap peningkatan 150 kalori dari gula tambahan per hari dalam pola makan seseorang dapat meningkatkan prevalensi diabetes sebesar 1,1% di populasi.
3. Kanker
Asupan gula berlebihan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Konsumsi gula yang tinggi sering menyebabkan peningkatan berat badan, peradangan kronis, dan resistensi insulin, yang semuanya berkontribusi pada risiko beberapa jenis kanker.
4. Kesehatan Kulit
Konsumsi gula berlebih juga berdampak pada kesehatan kulit. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman tinggi lemak serta gula secara langsung dapat memicu timbulnya jerawat, terutama pada remaja dan orang dewasa muda.
Baca juga: Dokter bagikan makanan bergizi yang bisa bantu cegah virus HMPV
Baca juga: 12 tanda hubungan toxic dan cara keluar dari jeratnya sebelum terlambat
5. Asam Urat dan Radang Sendi
Gula tambahan meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh, yang dapat memicu asam urat, suatu bentuk radang sendi yang menyakitkan. Gejala umum meliputi nyeri, pembengkakan, dan kemerahan pada sendi.
6. Penurunan Energi
Meskipun gula sering dikaitkan dengan peningkatan energi, kenyataannya justru sebaliknya.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 30 studi menunjukkan bahwa konsumsi gula dapat menyebabkan kelelahan, kurangnya kewaspadaan, dan perubahan suasana hati dalam waktu kurang dari satu jam setelah dikonsumsi.
7. Depresi
Asupan gula berlebih juga meningkatkan risiko depresi. Sebuah studi besar yang melibatkan lebih dari 60.000 wanita menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi memiliki peluang lebih besar untuk mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit gula.
Bagaimana Cara Mengurangi Konsumsi Gula?
1. Batasi Minuman Manis
Kurangi konsumsi minuman seperti soda, teh manis, dan jus kemasan. Sebagai gantinya, pilih air putih atau teh tanpa pemanis.
2. Selektif dalam Memilih Makanan Manis
Pilih makanan manis yang benar-benar Anda sukai dan anggap spesial. Hindari makanan yang hanya memberikan kenikmatan sesaat.
Baca juga: Menteri PPPA tekankan pentingnya konsumsi sayur bagi siswa
Baca juga: Pakar: Cukai rokok untuk Makan Bergizi Gratis munculkan masalah
3. Perhatikan Label Makanan
Saat berbelanja, selalu periksa label nutrisi pada kemasan. Cari kata-kata yang diakhiri dengan “-osa,” seperti glukosa, fruktosa, maltosa, atau dekstrosa, yang menunjukkan adanya gula tambahan.
4. Pilih Makanan Segar dan Utuh
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda tidak hanya mengurangi konsumsi gula tambahan tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Membuat perubahan kecil namun konsisten dapat berdampak besar pada tingkat energi, suasana hati, dan kualitas hidup Anda.