Mukomuko (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengimbau nelayan setempat mewaspadai cuaca ekstrem di perairan laut di daerah tersebut.
"Suufsh ada perahu yang karam di perairan laut akibat ombak besar karena cuaca ekstrem, untuk itu nelayan harus waspada cuaca ekstrem saat melaut," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman saat dihubungi dari Mukomuko, Minggu.
Dia mengatakan hal itu setelah ada peristiwa satu unit perahu yang ditumpangi oleh tiga orang nelayan warga Kelurahan Koto Jaya karam akibat dihantam ombak besar pada Sabtu (26/1), namun tiga nelayan tersebut dan alat tangkapnya bisa diselamatkan.
Tiga orang nelayan warga setempat yang menjadi korban perahu karam akibat dihantam gelombang tinggi di perairan laut wilayah ini, yakni Samsul Bahri (67), Yuda Saputra (25), dan Kacik (45).
Dia mengatakan, dalam situasi cuaca tidak menentu sekarang ini, nelayan diminta untuk pintar-pintar baca situasi, karena cuaca bisa berubah-ubah.
Dia mengatakan, beruntung pada saat kejadian perahu karam itu, dua dari tiga nelayan memakai pelampung, satu nelayan yang masih berusia muda tidak pakai pelampung tetapi nelayan bisa berpegangan pada perahunya yang terbalik.
Terkait dengan jaminan kecelakaan kerja untuk nelayan, menurut dia, ada BPJS Ketenagakerjaan, dan sebagian besar nelayan terdaftar sebagai penerima BPJS Ketenagakerjaan.
Sedangkan asuransi peralatan baik untuk kapal rusak, alat tangkap, dan mesin tempel sampai sekarang belum ada, yang ada itu jaminan terhadap orangnya.
Dia mengatakan, sudah ada contoh petani sawit yang mengalami kecelakaan kerja mendapatkan biaya pengobatan dari BPJS Ketenagakerjaan sampai yang bersangkutan sembuh.
Dia mengatakan, bahwa Pihak BPJS Ketenagakerjaan ini memberikan jaminan pengobatan pesertanya mulai dari pengobatan peserta yang mengalami kecelakaan dengan luka parah dan ringan.