Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu akan menggelar job fair atau bursa kerja usai perayaan Idul Fitri 2025 tepatnya pada April atau Mei guna menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.
"Mudah-mudahan sudah lebaran, bulan empat atau bulan lima kita (Disnaker) akan mengadakan Job Fair," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bengkulu Firman Romzi di Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa pada pelaksanaan bursa kerja tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, sebab Disnaker Kota Bengkulu akan melibatkan perusahaan untuk menerima kalangan difabel.
Baca juga: Plt Gubernur Bengkulu minta ASN bekerja efisien dan berintegritas
Untuk itu, dirinya menargetkan agar ratusan perusahaan dapat ikut andil atau memeriahkan pelaksanaan bursa kerja di Kota Bengkulu.
"Iya kalau ada di Kota Bengkulu ini udah ratusan, minimal itu 25 hingga 30 perusahaan yang dihadirkan," ujar dia.
Pihaknya juga akan melibatkan lembaga pelatihan kerja (LPK) yang ada di Kota Bengkulu guna membantu membuka peluang bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan.
Untuk itu, dirinya menargetkan pada pelaksanaan bursa kerja tersebut dapat menampung tenaga kerja sebanyak 500 hingga 600 lowongan pekerjaan.
Sementara itu, Firman mengimbau seluruh universitas di Kota Bengkulu agar dapat melaksanakan bursa efek saat menggelar upacara wisuda.
"Kami (Disnaker) mengimbau seluruh perguruan tinggi di Kota Bengkulu setiap melakukan wisuda agar menggelar job fair atau bursa kerja," terang dia.
Baca juga: Pemkot Bengkulu gunakan data NIB sebagai acuan potensi pajak
Sebab, melalui bursa kerja tersebut, para mahasiswa yang telah diwisuda dapat langsung melamar pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing.
Selain itu, Disnaker Kota Bengkulu juga akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menggelar bursa kerja skala nasional selama 2025.
"Kita juga akan bekerjasama dengan pemerintah provinsi untuk menggelar bursa kerja, namun waktunya belum diketahui. Untuk angka pengangguran di Kota Bengkulu yaitu 5 persen atau enam ribu orang dari angka pekerja," terang Firman.