Rejang Lebong (Antara) - Kepala Kepolisian Resor Kota Lubuklinggau, Sumsel, AKBP Hajat Mabrur Bujangga berjanji akan menanggung biaya pendidikan tiga anak korban penembakan anggota Polres Lubuklinggau.
Kapolres Hajat Mabrur Bujangga saat berada di rumah duka Indrayani (36) korban kedua yang meninggal dunia akibat ditembak anggota Polres Lubuklinggau yang berada di Dusun II Sidomulyo, Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, menyebutkan bahwa keluarga besar Polri khususnya Polres Kota Lubuklinggau akan menjamin kelangsungan pendidikan anak-anak korban.
"Keluarga korban ini menjadi keluarga besar Polri khususnya Polres Lubuklinggau, untuk itu kami akanmenjamin pendidikan anak-anak korban. Ini akan menjadi tanggungjawab keluarga besar Polri khususnya Polres Lubuklinggau," kata AKBP Hajat Mabrur Bujangga di hadapan keluarga korban dan pelayat sebelum jenazah dibawa ke TPU setempat untuk dimakamkan.
Selain itu dirinya juga mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga keluarga korban, sedangkan untuk proses hukum terhadap brigpol K dari satuan shabara yang diduga melakukan penembakan terhadap para korban saat ini sudah berlangsung di Polda Sumsel.
Sementara itu Wakil Bupati Kabupaten Rejang Lebong, Iqbal Bastari, dalam kesempatan itu mengatakan dirinya sudah berbicara dengan Danrem 041 Gamas Bengkulu Kolonel Inf Andi Muhammad yang hadir ke rumah duka, kemudian Kapolres Lubuklinggau dan Kapolres Rejang Lebong dan Dandim 0409 Rejang Lebong untuk sama-sama memikirkan kelangsungan pendidikan anak-anak korban.
"Korban meninggalkan tiga orang anak yang memerlukan uluran tangan dari semua pihak, untuk itu kiranya kita dapat memikir pembiayaan pendidikan anak-anak korban ini, karena korban selama ini adalah tulang punggung keluarganya," kata wabup Iqbal Bastari.
Sementara itu untuk proses hukum oknum polisi yang sudah melakukan penembakan kata dia, mereka masih percaya dengan aparat penegak hukum guna memperosesnya dengan adil, serta dilakukan secara profesional. Untuk itu jika ada permasalahan pihak keluarga agar berkoordinasi dengan kepala desa, camat dan kapolsek setempat sehingga tidak membuat masalah baru.
Pantauan di lapangan jenazah almarhum Indrayani dibawa dari RS dr M Hoesin Palembang menggunakan mobil ambulance Polda Sumsel, dan tiba di Desa Blitar Muka sekitar pukul 16.40 WIB, jenazah kemudian dimandikan dan dikapani ulang. Sekitar pukul 17.25 dibawa ke mushola setempat untuk disholatkan sebelum dimakamkan di TPU Desa Blitar Muka sekitar pukul 18.05 WIB.
Korban Indrayani, meninggalkan satu orang istri Partiana (34) dan anak tiga orang masing-masing Vidyoga (11) yang kerap disapa Dyo, Dika Fitria (5) dan Dian Aisyahara berumur 1,5 tahun.
Sebelumnya Selasa (18/4) sekitar pukul 10.30 di Lubuk Linggau terjadi penembakan enam warga yang menumpang mobil sedan berplat BG 1488 ON oleh Brigadir K dalam operasi rutin. Karena berupa menerobos razia, petugas terpaksa memberondong mobil itu.
Akibat kejadian ini enam orang terkena tembakan senapan laras panjang. Surini (54) meninggal dunia akibat tertembak di bagian dada serta Indrayani mengalami luka tembak di leher. Sedangkan empat korban lainnya tertembak di perut, bahu, dan bagian tubuh lainnya. ***2***