Mukomuko Bengkulu (ANTARA) - Kapolres Mukomuko, Bengkulu AKBP Riky Crisma Wardana menjadikan peringatan hari jadi Lalu Lintas Ke-70 sebagai momentum untuk berbenah, meningkatkan profesionalisme tidak hanya sebagai penegak hukum serta menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
"Banyak perubahan dalam pelayanan lalu lintas, dalam hal ini seperti membuat SIM lama harus pakai KTP setempat, tetapi setelah ada kerja sama dengan Dukcapil secara online, maka KTP mana saja bisa membuat SIM," kata Kapolres Mukomuko, Bengkulu AKBP Riky Crisma Wardana di Mukomuko, Senin.
Dia mengatakan hal itu saat memberikan sambutan pada acara Syukuran dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara Ke-70 tahun di aula Mapolres Kabupaten Mukomuko.
Peringatan hari bhayangkara Ke-70 dengan tema "Lalu Lintas Modern Yang berkeselamatan Menuju Indonesia Emas" dihadiri oleh Wakil Bupati Mukomuko Rahmadi AB, Wakapolres, sejumlah perwira, kepala organisasi perangkat daerah, komunitas motor, dan masyarakat.
Selain pelayanan dalam pembuatan SIM, kata dia, termasuk pelayanan Samsat baik STNK dan BPKB, yang jelas memang di satuan lalu lintas ini banyak perubahan yang sudah berjalan sampai sekarang ini.
Menurut Kapolres yang pernah bertugas selama sembilan tahun di satuan lalu lintas ini mengatakan, peringatan hari lalu lintas bukan acara seremoni, tetapi merepresing perjalanan satuan lalu lintas tujuh dekade.
Dia mengatakan, selain banyak perubahan dan kemajuan dalam pelayanan di satuan lalu lintas, keberadaan satuan lalu lintas selama ini dianggap sebagai momok, kalau ketemu pasti ditilang.
Bahkan, dia sendiri sebagai anggota Polri dulu sama melihat anggota lalu lintas momok karena ada saja yang dicek apalagi saat melakukan pelanggaran.
Selain perubahan dalam pelayanan SIM, termasuk perubahan dengan adanya tilang elektronik, tetapi di Kabupaten Mukomuko belum punya atau tidak ada tilang elektronik.
"Mudah-mudahan kita mengusulkan dan di sini ada Dinas Perhubungan Mukomuko," ujarnya.
Dia mengatakan, di Provinsi Bengkulu ada Dinas Kominfo Provinsi Bengkulu yang menyediakan anggaran untuk itu kemudian dihibahkan ke Polda dan penggunaannya untuk tilang elektonik pada 2022.
Kalau di Polda Bengkulu sudah sebanyak delapan titik peralatan tilang elektronik yang beroperasi yang terdiri atas tiga bantuan dari Wali Kota Bengkulu dan lima dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Kemudian, dia menyadari satuan lalu lintas sebagai etalase menjadi sorotan publik, namun satlantas selalu menerima masukan untuk berbenah guna meningkatkan kepercayaan publik.
Dalam menjalankan tugas, dia selalu memerintahkan anggotanya mengedepankan humanis dan layani masyarakat dengan hati, dan sudah banyak anggota yang membantu masyarakat menyeberang jalan demi keselamatan pejalan kaki.
Selanjutnya, ia berharap, satuan lalu lintas bhayangkara semakin maju, dicontoh masyarakat lalu lintas aman, tertib, dan lancar menuju Indonesia Emas.
