Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mencatat saat ini angka kemiskinan di wilayah tersebut mengalami penurunan menjadi 11,91 persen pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya 13,76 persen.
"Tahun ini angka kemiskinan turun sekitar 1,8 persen, ini merupakan hasil kerja bersama dan dampak nyata dari program yang kita jalankan," kata Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi di Kota Bengkulu, Senin.
Ia menyebut penurunan kemiskinan di Kota Bengkulu tersebut terjadi karena konsistensi pelaksanaan berbagai program prorakyat yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, seperti penyediaan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Kemudian, lanjut dia, ada bantuan permodalan serta penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga Program Bedah Rumah bagi warga berpenghasilan rendah.
Oleh karena itu program-program tersebut akan berkelanjutan, kata dia, sebab menjadi salah satu fokus utama pemerintah kota pada tahun 2026 guna dapat menekan angka kemiskinan di Kota Bengkulu hingga satu digit.
"Target normal kita di angka 10 persen, tetapi saya ingin bisa satu digit di kisaran sembilan persen. Itu bisa tercapai jika semua pihak bekerja bersama," sebut Dedy.
Selain itu guna dapat mendukung turunnya angka kemiskinan di Kota Bengkulu, kata dia, peran lembaga pendukung, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), juga dapat memberikan dampak signifikan dalam membantu masyarakat keluar dari jerat kemiskinan.
Untuk itu Pemkot Bengkulu memastikan upaya pengentasan kemiskinan akan terus dilakukan secara terukur dan berkelanjutan dengan mengedepankan sinergi antar-instansi serta partisipasi masyarakat agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata.
