Palembang (ANTARA Bengkulu) - Kamera penjebak yang dipasang peneliti satwa liar di kawasan Taman Nasional Sembilang, Sumatera Selatan berhasil membuktikan bahwa harimau Sumatera atau panthera tigris sumatrae berkembang di daerah itu.
"Kami berhasil mendapatkan rekaman harimau betina dengan dua ekor anaknya yang usianya diperkirakan kurang dari satu tahun melintasi kamera penjebak," kata Kepala Program Konservasi Regional Zooligical Sociaty of London Sarah Chrystie, dalam siaran persnya diterima Antara di Palembang, Kamis.
Menurut dia, tiga ekor harimau tersebut tertangkap kamera di kawasan hutan yang belum dieksplorasi yaitu Taman Nasional Sembilang yang berada di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Sebelumnya, sejak empat tahun pihaknya fokus meneliti satwa liar di Taman Nasional Berbak yang masuk dalam wilayah Provinsi Jambi.
Ia mengatakan, penelitian mereka lakukan salah satunya dengan memasang kamera penjebak di habitat kucing besar itu dengan fokus Taman Nasional Berbak.
Namun, akhir-akhir ini, mereka mulai memantau keberadaan satwa langka itu di TN Sembilang dan menemukan bukti-bukti perkembangbiakan Phantera tigris Sumatrae di kawasan konservasi itu.
Gambar rekamanan tiga ekor harimau itu tentunya sangat luar biasa dan langka, karena sampai kini hanya tercatat 300 ekor hewan yang dilindungi tersebut tersisa.
Dia menjelaskan, rekaman tersebut menjadi bukti kalau ternyata terjadi perkembangbiakan panthera tigris sumatrae di Taman Nasional (TN) Sembilang.
Sementara Kepala Taman Nasional Sembilang Tatang menambahkan rekaman tersebut menjadi bukti kalau taman itu sangat penting.
Bukan hanya menjadi area penyerapan karbon tetapi juga lokasi berkembangnya hewan langka itu yang harus terus dipertahankan.
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus berjuang menjadikan hutan lindung tersebut dipertahankan tidak dieksploitasi.
Apalagi rekaman itu juga berhasil mengabadikan tapir dan beruang madu yang sudah seharusnya wajib dijaga.
Taman Nasional Sembilang dan TN Berbak merupakan sebuah bentang alam konservasi harimau, dan salah satu dari sedikit kawasan hutan tersisa di dunia yang mampu mempertahankan populasi harimau secara layak.
Dua taman nasional tersebut terletak di sepanjang garis pantai sebelah timur Sumatera dengan luas daratan mencapai 6.000 kilometer persegi.
Khusus Taman Nasional Berbak diperkirakan populasi harimau Sumatera mencapai 27 ekor. (ANTARA)