Psikolog lulusan Universitas UGM Yogyakarta Viska Erma Mustika, M.Psi. mengibaratkan emosi sebagai energi yang mengalir di dalam tubuh manusia. Ada aliran emosi yang masuk (berupa emosi positif maupun negatif), ada pula aliran emosi yang keluar (berupa ekspresi emosi tertentu). Lancar tidaknya aliran emosi di dalam diri menjadi syarat kesehatan mental seseorang. Pada disiplin ilmu psikologi, ini disebut regulasi emosi. Orang dengan regulasi emosi yang baik, dia akan sehat secara mental, begitupun sebaliknya.
Baca juga: Menyusuri perdagangan antarnegara di perbatasan
Sebagian besar emosi tersimpan di alam bawah sadar, hanya sebagian kecil yang berada di alam sadar. Persoalan mental, seringkali dialami ketika banyak sekali emosi-emosi negatif terekam di alam bawah sadar kita sebagai akibat dari regulasi emosi yang bermasalah. Kita mungkin sebenarnya merasakan sesuatu, tetapi tidak menyadarinya.
Menulis tangan dapat membantu kita untuk memperlancar kembali proses regulasi emosi, sehingga emosi-emosi negatif yang selama ini tersimpan di alam bawah sadar dapat kita sadari kembali.
Kesadaran inilah yang membantu seseorang mampu meregulasi emosi dengan baik, sehingga bisa mengenal diri secara lebih baik, mampu memahami apa yang sebenarnya dirasakan, dan mampu mengekspresikan emosi secara tepat. Di saat itulah dia merasa release (melepaskan emosi negatif), sehingga muncul perasaan lega.
Baca juga: Pulau Enggano berdandan menjadi kekuatan baru ekonomi daerah
Kelegaan emosi ini yang kemudian mampu membuat seseorang berpikir dengan jernih. Ketika cara pikir kita benar, tindakan kita juga akan mengikuti, sehingga meminimalkan potensi risiko terjadinya kesalahan.
Persoalan mental juga seringkali muncul akibat pikiran yang ada di dalam kepala. Menulis, membantu kita mengurai pikiran, sehingga menemukan benang merah dari persoalan yang dihadapi, kemudian dapat menemukan solusi paling tepat.
Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Advance in Psychiatric Treatment, mengungkapkan manfaat menulis tangan tidak hanya dialami dalam jangka pendek, namun juga dalam jangka panjang. Pasalnya, orang yang memiliki kebiasaan menulis secara manual telah diketahui memiliki peningkatan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dimulai dari peningkatan suasana hati, kesejahteraan, serta fungsi tubuh, seperti paru-paru dan hati yang lebih baik. Tidak hanya itu, menulis juga dikaitkan dengan penurunan tekanan darah serta tingkat stres dan gejala depresi.
Kekuatan magis
Tulisan tangan memiliki kesan sangat personal, sehingga memberi kehangatan kepada siapa pun yang menerimanya. Bayangkan bila saat era teknologi ini kita memperoleh kiriman surat atau kartu pos, kartu ucapan, dan sejenisnya, dengan ukiran tulisan tangan pengirimnya, tentu akan menggoreskan kesan mendalam.