Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengoptimalkan bedah rumah bagi masyarakat di wilayah tersebut, termasuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dengan meminta RT hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyerahkan data terbaru warga kurang mampu.
Untuk itu Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi meminta seluruh jajaran mulai dari tingkat RT hingga OPD untuk menyerahkan data terbaru warga yang benar-benar membutuhkan.
"Langkah ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan langsung menyentuh masyarakat yang selama ini luput dari perhatian," katanya di Kota Bengkulu, Rabu.
Ia menyebut pemerintah bekerjasama dengan Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Bengkulu untuk membantu menjalankan program bedah rumah tersebut yang berasal dari zakat, infak, dan sedekah, dengan total target yang ditetapkan sebesar Rp100 juta.
"Setiap bulan minimal ada lima rumah yang kita bedah. Jika konsisten, dalam setahun ada 60 keluarga yang bisa tidur nyenyak di rumah yang layak dan sehat. Kita ingin memastikan tidak ada lagi warga Kota Bengkulu yang tinggal di rumah bocor atau dinding yang rapuh. Semua lini kita gerakkan, baik dari anggaran pemerintah maupun kemitraan," jelas Dedy.
Dengan adanya program tersebut, lanjutnya, diharapkan tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga meningkatkan harkat, martabat, dan kesehatan masyarakat Kota Bengkulu menuju kota yang lebih bahagia.
Sebelumnya Pemkot Bengkulu menargetkan untuk melaksanakan program bedah rumah bagi masyarakat tidak mampu di wilayah tersebut selama 2025 sebanyak 87 unit. Pihaknya akan kembali menganggarkan dana untuk melanjutkan program tersebut pada 2026.
Dedy menerangkan program bedah rumah dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya warga yang berpenghasilan rendah, dengan menyediakan hunian yang lebih aman dan nyaman.
"Intinya adalah kita ingin menurunkan angka kemiskinan, menjadikan rumah yang tidak layak menjadi layak," sebut dia.
Di sisi lain Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Bengkulu Toni Harisman mengatakan untuk tahun ini pemerintah telah menganggarkan dana untuk 87 unit di 26 kelurahan yang berada delapan kecamatan.
Untuk anggaran yang dianggarkan yaitu Rp20 juta per rumah dengan rincian Rp17,5 juta untuk material dan Rp2,5 juta untuk upah tukang bangunan.
Selain itu sebanyak 87 warga penerima program beda rumah juga mendapatkan bantuan sembako dari Pemkot Bengkulu.
