Rejang Lebong (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan kalangan petani sawit di sejumlah kecamatan di daerah itu membutuhkan program peremajaan tanaman (replanting) yang digulirkan pemerintah pusat.
Kepala Distankan Rejang Lebong Suherman di Rejang Lebong, Senin, mengatakan luasa areal perkebunan sawit rakyat di wilayah itu mencapai 2.000 hektare yang tersebar dalam beberapa kecamatan namun selama ini belum pernah mendapatkan bantuan.
Dia mengakui, luasan kebun sawit yang didasarkan pendataan di lapangan tersebut berbeda dengan data BPS yang mencatat sekitar 500 an hektare.
"Kebun sawit rakyat ini dengan luasan mulai dari ukuran 0,5 hektare dan ada juga yang memilikinya hingga puluhan hektare," kata dia.
Tanaman sawit banyak dibudidayakan oleh warga di Kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Sindang Beliti Ulu dan Sindang Beliti Ilir, Binduriang serta di Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya.
"Selama ini orang hanya tahu kalau di Kabupaten Rejang Lebong ini warganya menanam tanaman yang tumbuh di dataran tinggi saja seperti aneka sayuran dan buahan, pada hal ada tujuh dari 15 kecamatan di Rejang Lebong yang berada di dataran rendah sehingga warganya banyak yang menanam sawit dan karet," terangnya.
Daerah-daerah yang memiliki luasan kebun sawit terluas ini berada di Kecamatan Kota Padang dan Padang Ulak Tanding, selain itu dalam dua kecamatan ini juga memiliki perkebunan karet maupun kebun buah durian yang cukup luas.
"Kita akan membuat usulan ke pemerintah pusat agar kecamatan yang memiliki tanaman sawit, karet dan aneka buah-buahan dataran rendah bisa mendapatkan bantuan juga," terangnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirillis BPS Rejang Lebong sepanjang tahun 2020 lalu mencatat luasan perkebunan sawit rakyat di daerah itu mencapai 886 hektare dengan rincian di Kecamatan Kota Padang 115 hektare, Sindang Beliti Ilir 100 hektare.
Selanjutnya di Kecamatan Sindang Beliti Ilir 5 hektare, Bermani Ulu Raya 10 hektare, Padang Ulak Tanding 616 hektare, Binduriang 25 hektare dan Sindang Beliti Ulu 15 hektare dan jumlah produksi per tahun sebanyak 1.092,55 ton.