Kota Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Bengkulu terus melakukan pemberdayaan terhadap para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut melalui pameran.
Melalui pameran UMKM tersebut, dapat memberikan wadah bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan produk dan layanan untuk meningkatkan usaha para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
"Kami terus memberdayakan UMKM sekaligus membuat pameran untuk mempromosikan produk dan layanan yang mereka miliki," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan ( DJPb) Bengkulu sekaligus merupakan Kepala Perwakilan Kemenkeu Bengkulu Bayu Andy Prasetya di Kota Bengkulu Senin.
Selain itu, pihaknya juga mendorong para pelaku UMKM menggunakan layanan pembayaran digital agar proses transaksi menjadi lebih mudah dan cepat.
"Kami mendorong pelaku UMKM di Provinsi Bengkulu untuk menggunakan layanan pembayaran digital salah satunya QRIS, jadi ketika ada pembeli mereka cukup menunjukkan barcode yang bisa dipindai," ujar dia.
Lanjut Bayu, hal tersebut dilakukan sebab banyak pelaku yang memanfaatkan layanan tersebut, padahal transaksi digital atau non tunai dapat memudahkan pelaku usaha dalam menerima pembayaran dari pembeli tanpa harus repot menyediakan uang tunai.
"Bengkulu memiliki sekitar 300 ribu UMKM, namun masih sedikit yang menggunakan transaksi pembayaran digital, padahal itu memudahkan mereka menerima pembayaran," sebut dia.
Sementara itu, Kanwil DJPb Bengkulu beserta seluruh unit Kementerian Keuangan di Bengkulu juga telah melakukan pembinaan terhadap 24 pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Sebanyak 24 pelaku UMKM yang dibina tersebut juga telah didaftarkan ke Kementerian Keuangan dan para pelaku usaha tersebut berasal dari 10 wilayah di Bengkulu yang terdiri dari usaha kopi, makanan, minuman, kerajinan kulit lantung, dan lain-lain yang menjadi ciri khas di Provinsi Bengkulu.
"Kita ada penugasan dari pimpinan untuk melakukan pembinaan terhadap 24 UMKM dan telah resmi didaftarkan ke Kemenkeu. Pembinaan tersebut dilakukan agar para pelaku UMKM dapat naik kelas bahkan melakukan ekspor," jelas Bayu.
Untuk pembinaan yang diberikan terhadap para pelaku UMKM berupa pelatihan dan sosialisasi terkait pembukuan, perpajakan, akses pembiayaan baik konvensional maupun syariah, tata cara pengurusan surat ijin edar, klinik ekspor, dan lain-lain.
Pembinaan tersebut dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari izin usaha dan seterusnya yang dapat membantu UMKM berkembang.