Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kerusakan jaringan irigasi tersier di wilayah itu yang butuh perbaikan secepatnya, mencapai 11.000 meter.
"Kegiatan prioritas tahun 2025 ini ialah perbaikan saluran irigasi di 70 titik yang telah mengalami kerusakan dengan volume mencapai 11.000 meter. Jaringan irigasi ini mengalami kerusakan akibat tertimbun, terputus, bocor dan yang perlu disambung," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin.
Dia menjelaskan, jaringan irigasi yang mengalami kerusakan tersebut ialah jaringan irigasi tersier yang bukan kewenangan dari PU pengairan, PU provinsi maupun Balai Air dan Sungai, tetapi murni milik Kabupaten Rejang Lebong.
"Kalau menunggu APBD Rejang Lebong dananya terbatas dan ini akan lama baru bisa selesai, mumpung saat ini pemerintah pusat membuka kran yang besar untuk kegiatan pertanian maka kita meminta bantuan perbaikan irigasi ini. Kalau bisa bantuan ini bisa turun tahun ini, dan sisanya tahun 2026," terangnya.
Usulan perbaikan jaringan irigasi ke pemerintah pusat ini, kata dia, sudah mereka koordinasikan dengan Bupati Rejang Lebong yang saat ini masih menjabat dan Bupati Rejang Lebong yang baru terpilih, serta juga telah disampaikan ke DPRD Rejang Lebong.
"Sudah kita jelaskan kepada semua pihak jika di Kabupaten Rejang Lebong ada 1.100 hektare sawah yang bermasalah dengan air, jadi sawahnya itu sudah ada dan hanya butuh perbaikan irigasinya saja," tegasnya.
Sementara itu untuk program cetak sawah baru di wilayah Kabupaten Rejang Lebong menurut dia, sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus dilakukan DED atau detail Engineering Design, semacam survei identifikasi lapangan yang konkret, karena saat ini pihaknya belum memiliki informasi yang sifatnya visual dan belum terukur.
Ditambahkan Amrul Eby, untuk potensi pencetakan sawah baru berada dalam wilayah Kecamatan Kota Padang dan Sindang Beliti Ilir, kemudian di Kecamatan Bermani Ulu serta Bermani Ulu Raya.
"Saat ini kebutuhan yang mendesak ialah bendungan. Untuk membuat bendungan itu harus ada kajian dari tim ahli, konsultan, perguruan tinggi maupun Balai Air dan Sungai sehingga bisa mendapatkan air, termasuk jaminan ketersediaan air di masa Elnino.
Sebelumnya Distankan Rejang Lebong mengajukan usulan perbaikan 70 titik jaringan irigasi kepada Kementerian Pertanian. Jaringan irigasi yang rusak ini berada di 34 desa/kelurahan tersebar dalam 13 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.